Biasanya kalau Icha sedang ngambek karena masih saja sering merasa cemburu dengan mantan saya bernama Christine Panjaitan–yang sama sekali sudah tidak ada didalam kepala maupun dihati saya–saya akan putarkan lagu "Cintaku yang Pasti Satu".
Dengan sebuah lagu sebagai ‘a tool’ berjudul “Cintaku yang Pasti Satu” tersebut, biasanya tak lama kemudian hatinya akan kembali mencair dan kembali melembut. Lalu biasanya Icha juga akan kembali memberikan senyum termanisnya. Bisanya juga diiringi kata-kata sejuk dengan kemesraan komplit khasnya berbalut bahasa kasih. Dan kemampuan itu setahu saya hanya Icha yang memilikinya. That’s my girl!
Sampai menjadi istri saya selama hampir seperempat abad, cerita kami ternyata masya Allah, masih sama saja. Masih dengan cemburu lama yang sangat basi! Tapi Icha adalah memang perempuan tercantik serta terbaik yang pernah saya miliki.
Mata indah Icha adalah inspirasiku dalam berkarya, tak ada yang mampu menyamai. Terutama tatapan matanya yang sejak dahulu selalu mengguncang hati. Terutama bila Icha sembari membuai dengan tutur-sapa lembutnya. Karenanya dari dulu hingga kini, bila sudah begitu, saya yakini tak akan ada pria yang tidak akan jatuh hati padanya. Tentulah termasuk saya sebagai salah satu pria yang bertekuk lutut dihadapannya. Cintaku pol sama Icha!
Bahkan lagu terbaru yang saya ciptakan berjudul “Marry Me” bersama para ipar dalam BIL (Brother in Law) adalah persembahanku untuk dirinya. Marissa Haque, my Icha, adalah sang gadis bermata indah dalam syair lagu ciptaanku. Tak mungkin itu untuk Christine Panjaitan, yang selama ini selalu saja menjadi bahan pertanyaan Icha yang sangat melelahkan untuk saya jawab! Icha istriku memang sangat rajin dan mahir didalam melakukan banyak penelitian sosial-kemasyarakatan. Termasuk penegakan hukum, dan pendidikan anak cacat, serta lain sebagainya. Sehingga saya selalu merasa tidak nyaman setiap merasa Icha mulai menjalankan semacam in-depth-interview sebagai ‘data primer’ dia. Tentu saya akan merasa deg-degan takut salah jawab pada pertanyaan-pertanyaan yang dia ajukan–baik secara terus terang maupun melingkar. Saya kan suami dia bukan objek penelitian sosialnya! Lagi pula Icha istriku sangat tahu, padanan syair terkait mata indah dalam lagu tersebut terkait dengan bentuk mata indah miliknya, yang tidak sebanding dengan mata milik mantanku.
Bahwa cintaku yang pertama dan terakhir sebenarnya adalah untuk Icha, karena kualitas cinta-kasih kami berdua berada jauh diatas apa yang pernah saya alami bersama Chris!
Kalimat “…’tuk yang pertama dan terakhir” yang seperti ‘itu’ sebagaimana saya maksudkan didalam menciptakan syair lagu “Marry Me,” adalah ‘kebersamaan’ saya yang sangat berkualitas dengan Icha. Bukan dengan perempuan manapun didunia ini!
Bahwa Chris bisa menyanyi yah memanglah, bahwa dulu saya menyintainya karena selain berkulit putih dia juga bersuara merdu, ya iyalah! Tapi itu kan dulu, sebelum saya bertemu Icha! Kalau saja Icha saat itu kuliah di UI dan dia berusia setua Chris, maka tentunya bilamana saya dihadapkan dengan dua pilihan harus memilih diantara Chris dan Icha. Maka terus terang apa adanya… Demi Allah dan demi Rasulullah, saya yakini saya akan jauh lebih tertarik kepada Marissa Haque, karena dia lebih unggul dalam banyak hal dibandingkan Christine Panjaitan mantanku itu. Sumpah! Wallahi…
Saya berharap tulisan ini membuat hati Icha istriku lega. Karena setelah kami bermasalah besar diakibatkan salah satu acara arahan Sys NS dan Ida Arimurti bertajuk “Zona Memori ” (dulu Zona 80). Dimana didalam acara yang on air pada tanggal 7 Februaru 2010 di Metro TV lalu, terdapat pengakuan Rinto Harahap terkait dengan seluruh proses penciptaan lagu-lagunya. Salah satunya adalah pengakuan Bang Rinto langsung, bahwa lagu-lagu yang dinyanyikan oleh salah satu penyanyi andalannya bernama Christine Panjaitan pada kurun tahun 1983-1989-an terkait dengan pengalaman cinta dan kehidupan dirinya. Yang kemudian mampu dihayati Christine dengan sangat baik sesuai dengan kehampaan jiwa dan kesedihan derita cinta dan Mama-nya (bernama Nurmala Sitompul)!
Sehingga Icha istriku merasa bahwa jawaban Bang Rinto Harahap secara terbata-bata–karena pasca stroke tersebut–adalah jawaban atas riset longitudinal istriku terhadap objek penelitiannya. Siapa objek penelitian Icha? Siapa lagi kalau bukan mantan ‘rival’nya seorang penyanyi melow, yang telah benar-benar menjadi masa lalu saya saat di UI dulu! Sumpah janjiku pada Icha dari dulu hingga kini dan tak berubah, hanya satu… yang pasti satu tak mungkin lagi kubagi… Ah! Icha… Icha… Icha… I Love You full my Love. Hanya satu kamu…
Seharusnyalah lagu “Cintaku yang Pasti Satu “ saya pikir akan membuat banyak perempuan manapun dibelahan bumi ini akan merasa menjadi the one and only. Menjadi spesial begitu…
Sumber: http://ikangfawzi.blogdetik.com/
Quote: "You’ll become more open minded and learn to treat people with more respect" (Marissa Haque Fawzi)
RBT dari Grup BIL (Brother in Law) : Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, Gilang Ramadhan
"Yuk Bergabung dengan BIL (Brother in Law) Lovers: dalam Marissa Haque Fawzi"
BIL Lovers (the Brother in Law) dengan Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan
Yuk Bergabung dengan BIL Lovers (the Brother in Law) dengan Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan: dalam Bunda Marissa Haque Fawzi
Ikang Fawzi dengan BIL (Brother in Law) Lovers: Infotainment Insert di Trans TV
Ikang Fawzi dengan BIL (Brother in Law) Lovers: Infotainment Insert di Trans TV
Ikang Fawzi dalam Berkarya untuk Bangsa
Ikang Fawzi dalam Berkarya untuk Bangsa (dalam GESANG)
Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Wisuda MBA dari FEB UGM, Yogyakarta, on Obsesi, GLOBAL TV
Kamis, 22 April 2010
Ikang Fawzi Menjalankan Amanat Partainya: PAN Lampung Selatan
Kalianda, Warta Kota
Rocker Ikang Fawzi yang bernama lengkap Ahmad Zulfikar Fawzi, semakin serius terjun ke dunia politik. Terutama, setelah maju sebagai calon wakil bupati (cawabup) Lampung Selatan mendampingi Zainuddin Hasan pada pemilihan kepala daerah atau pilkada mendatang.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis (1/4), telah menetapkan pencalonan penyanyi rock era 1980-an yang juga suami artis Marissa Haque itu sebagai cawabup daerah itu. Pelantun Preman Berdasi itu bersama pasangannya mendapatkan nomor urut empat.
Rocker Ikang Fawzi yang bernama lengkap Ahmad Zulfikar Fawzi, semakin serius terjun ke dunia politik. Terutama, setelah maju sebagai calon wakil bupati (cawabup) Lampung Selatan mendampingi Zainuddin Hasan pada pemilihan kepala daerah atau pilkada mendatang.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kamis (1/4), telah menetapkan pencalonan penyanyi rock era 1980-an yang juga suami artis Marissa Haque itu sebagai cawabup daerah itu. Pelantun Preman Berdasi itu bersama pasangannya mendapatkan nomor urut empat.
Ketua KPU Lampung Selatan Abdul Hafidz di Kalianda, mengatakan dalam undian nomor urut calon hadir seluruh pasangan yang hendak bertarung dalam pilkada 30 Juni mendatang. Pasangan Ikang-Zainuddin diusung oleh Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK). Zainuddin Hasan merupakan adik Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan.
Berdasarkan undian, nomor urut pertama ditempati pasangan Rycko Menoza-Eki Setyanto yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra). Rycko Menoza merupakan putra pertama Gubernur Lampung sekarang Sjachroedin Z.P.
Nomor urut dua ditempati pasangan incumbent Wendy Melfa-Antoni Iman yang diusung oleh Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sementara nomor urut tiga adalah duet Andi Warisno-A Ben Bella, nomor urut lima pasangan Taufik Hidayat-Agus Revolusi, nomor urut enam pasangan Fadhil Hakim-Andi Aziz, dan nomor urut terakhir ialah pasangan Kiswoto-Syairul Alim.
Mereka pun mendeklarasikan pilkada damai, bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di masyarakat, menjaga kondisi politik tetap kondusif, serta menjunjung tinggi sportivitas dalam kampanye.
Selanjutnya, ikut serta dalam melaksanakan rangkaian kegiatan pilkada sesuai dengan tahapan, tata cara dan mekanisme yang diatur dalam undang-undang yang berlaku. Serta, selalu menjunjung tinggi persaudaraan antarsesama dengan mengedepankan rasa solidaritas antarcalon untuk menghindari tindakan undang-undang. (luc/Ant)
Langganan:
Postingan (Atom)
Ikang Fawzi & Chandra Darusman: "Citra Bangsaku" (Panggilan Jiwa), 1982
Ikang Fawzi & Chandra Darusman: "Citra Bangsaku" (Panggilan Jiwa), ILUNI (Alumni FISIP-UI dan FE-UI), 1982