RBT dari Grup BIL (Brother in Law) : Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, Gilang Ramadhan

"Yuk Bergabung dengan BIL (Brother in Law) Lovers: dalam Marissa Haque Fawzi"

BIL Lovers (the Brother in Law) dengan Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan

Yuk Bergabung dengan BIL Lovers (the Brother in Law) dengan Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan: dalam Bunda Marissa Haque Fawzi

Ikang Fawzi dengan BIL (Brother in Law) Lovers: Infotainment Insert di Trans TV

Ikang Fawzi dengan BIL (Brother in Law) Lovers: Infotainment Insert di Trans TV

Ikang Fawzi dalam Berkarya untuk Bangsa

Ikang Fawzi dalam Berkarya untuk Bangsa (dalam GESANG)

Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Wisuda MBA dari FEB UGM, Yogyakarta, on Obsesi, GLOBAL TV

Kenangan Ikang Fawzi dengan Gito Rollies dan Ian Antono

Kenangan Ikang Fawzi dengan Gito Rollies dan Ian Antono
Kenangan Ikang Fawzi dengan Gito Rollies dan Ian Antono

Dicintai Warga Banten di Bogor

Dicintai Warga Banten di Bogor
Ikang Fawzi di Bogor untuk Gempa Padang, bersama Wong Banten, 2009

BIL (Brother in Laws), Kami Mengawini The Haque Sisters

BIL (Brother in Laws), Kami Mengawini The Haque Sisters
Marissa, Soraya, Shahnaz, Ikang, Ekky, dan Gilang

Senin, 28 Desember 2009

Cerita Marissa Haque Istri Ikang Fawzi terkait Dharma Pongrekun 'Malaikatnya'

POSITIVE DEVIANT DHARMA PONGREKUN


Sumber:


Tidak banyak polisi didunia yang baik, termasuk juga di Indonesia.
Seringkali secara sambil bercanda saya mengatakan kepada beberapa teman polisi yang dekat dihati bahwa yang baik itu hanya patung polisi dan polisi tidur. Polisi tidurpun seringkali membuat susah pengemudi mobil maupun motor.

Hari ini tanggal 26 Desember 2008, saat dimana saya baru mampu berdiri seimbang dan bengkak mata akibat terus menerus menangis mulai sirna serta energi untuk menulis muncul lagi. Sudah lama rasanya saya tidak menangis sesegukan seperti itu, dimana selama dua hari berturut-turut airmata keluar berhamburan bagai tak terbendung. Penyebabnya tak lain adalah karena dua kejadian ‘luar biasa’ menyangkut penegakan hukum di Indonesia yang ingin saya bagi dengan anda semua. Dalam tulisan ini saya akan memulainya dengan kisah AKBP. Drs. Dharma Pongrekun, MM, MH.

Sore hari sekitar Pk 17.00 pada tanggal 24 Desember 2008 yang baru saja berlalu, menjelang malam misa dimana ummat Kristiani bersiap-siap menjalani Ibadah Misanya dalam keheningan malam. Mas Dharma (AKBP Drs. Dharma Pongrekun, MM, MH) mendapatkan surat pemecatannya sebagai Wakil Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Saat itu rasa berdosa luar biasa langsung menyergap dilubuk-jantung hatiku yang paling dalam. Seorang polisi baik, yang sedang berusaha menjujurkan keadilan ditempatnya bekerja harus mendapatkan penghentian kerja ‘hanya’ karena berusaha membantu jihad Bantenku.

Awal perkenalan dengan Mas Dharma dimulai dengan ketidak sengajaan, ketika saya bersama 14 orang tim lawyer yang baru yang dipimpin oleh Bang Sahara Pangaribuan, SH, mencoba mengendap-endap menjebak Kompol Joko Purwadi, SH, MH diruang kerjanya di Kanit 5, Kamneg 4, Polda Metro Jaya, yang selama 9 bulan sejak pelaporan pertama saya terkait dengan dugaan penggunaan ijazah aspal Ratu Atut Chosiyah, SE pada saat mengikuti Pilkada Banten 2006 tidak pernah terlihat batang hidungnya, tidak ada komunikasi SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) tahu-tahu SP3 (Surat Pemberitahuan Pemberhentian Perkara) keluar! Masya Allah… innalillahi wa innailahi rojiuuunnn…. Rupanya lengkingan suara teriakan saya yang sangat keras yang saya tujukan kepada Kompol Joko Purwadi tersebut terdengar disepanjang selasar Reskrimum. Hal itu membuat Mas Dharma melompat dari ruang kerjanya yang sedang secara bersamaan mengurus kasus Marcella Zalianti dan Lia Eden, dan mendatangi saya yang sedang protes sangat keras atas kinerja buruk oknum Polri di Polda Metro Jaya.

Singkat kata, akhirnya Mas Dharma memenuhi permintaan saya agar dilakukan GELAR PERKARA hari itu juga terhadap kebenaran isu SP3 dugaan DELIK PIDANA ijazah aspal (asli tapi palsu) Ratu Atut Chosiyah, SE. Hasil yang ditemukan saat itu juga membuat bulu kuduk saya berdiri. Karena ternyata dugaan kami bahwa Atut menyelesaikan kuliah S1 nya selama 17 bulan, pada gelar perkara pertama pada tanggal 22 Desember 2008 tersebut benar-benar membuka mata saya karena ditemukan bukti lain secara ‘telanjang’ bahwa Atut hanya kuliah 8 bulan belaka! Innalillahi wa innailaihi rojiuuunnn… Delik pidana yang melibatkan Ratut Atut Chosiyah, SE tersebut senyatanya lebih mengerikan dari perkiraan saya dan tim lawyer selama ini.
Hal ini belum termasuk kejahatan abuse of power yang dilakukan Atut sejak awal mengikuti pencalonan kandidat Gubenur Banten 2006. bahwa sesungguhnya Atut adalah seorang CARE TAKER bukan INCUMBENT, karena Atut adalah Plt atau Pelaksana Tugas Sementara. Atut menabrak dengan sangat sadar dan terencana UU 32/2004 jo PP 6/2005 jo PP 17/2005 jo PP 25/2007 jo Kep KPUD Banten 2005 jo Azas-azas Pemerintahan yang Baik, mengatakan SEORANG PENJABAT DILARANG IKUT PILKADA. Sehingga selama 2 tahun masa saya memperjuangan menjujurkan keadilan dan membingkai politik dengan hukum atas Pilkada Banten 2006 yang penuh dengan intrik, manipulasi, serta gratifikasi tersebut.

Jasa Mas Dharma didalam langkah perjuanganku soal Banten ini adalah MELAKUKAN GELAR PERKARA HARI ITU JUGA. Sehingga dari sana saya dan tim lawyers melihat dengan mata kepala sendiri, menyaksikan adanya desain konspirasi licik dan terencana didalam mempeti-eskan urusan delik pidana dugaan ijazah aspal (asli tapi palsu) Atut sampai dengan menggulirkan isu SP3 kepada publik melalui konfrensi pers oleh Atut dan O.C. Kaligis pengacara kroni Soeharto disebuah hotel di Jakarta. Kepada seluruh media yang datang dalam konfrensi tersebut Kligis dan atut mengatakan sudah 7 kali upaya Marissa gagal. Hhhmm… memang KEUANGAN ATUT MAHA KUASA. Seluruh gugatan saya melaui sidang Perdata dan TUN ( yang terakhir ini masih saya pending agar tidak perlu buru-buru diputus estela seorang makelar kasus meminta uang sukses pada saya) diberi hasil N.O (Niet Onvanklikverklaard). Sebagai anak bangsa yang patuh azas hukum, pernyataan ini membuat saya tidak habis geleng-geleng kepala. Karena N.O (Niet Onvanklikverklaard) artinya selama saya memperkarakan keabsahan Atut dianggap selalu salah kamar dan salah pintu.
Awal Januari 2009 besok ini saya akan melakukan gugatan sengketa kewenangan Pilkada Banten 2006 ke MK (Mahkamah Konstitusi), karena kejorokan mafia peradilan Indonesia sampai hari ini masih sangat menjadi-jadi. O.C. Kaligis sendiri sebagai pengacara keluarga besar Soeharto pernah beberapa kali kalah didalam menjalankan pembelaannya semisal kegagalan membela Arthalita dan Jaksa Urip terkait dengan kasus pidana gratifikasi BLBI kemarin ini. Jadi sangat mungkin dalam menangani urusan delik pidana Atut ini Kaligis bisa gagal. Insya Allah demikian adanya, semoga…

Ciri-ciri dari kelompok rezim sisa Orde Baru yang selama ini terekam dalam ingatan publik adalah: pembungkaman HAM, pemutarbalikan fakta, penekanan dari kekuatan/kekuasaan militer TNI/POLRI, dominasi praktek mafia peradilan, dll. Dan mengacu kepada apa yang dilakukan kelompok ini pada perjuanganku adalah contoh sebagai berikut:

Didatanginya saya dirumah Bintaro oleh seorang Intel dari Kabag Intelkam Mabes Polri bernama panggilan Mas AKBP Baron (orang Sunda) yang dengan serius meminta saya berhenti didalam perjuangan untuk Banten dengan alasan takut karir Ikang suamiku didalam pencalegan menjadi terganggu.

Laporan saya sebagai masyarakat awam/umum yang memiliki citizen law suit, terkait dugaan penggunaan ijazah aspal (asli tapi palsu) Atut disaat mengikuti Pilkada Banten 2006 yang lalu dilama-lamakan (buying time). Sehingga sang penjahat yang sangat keras diduga melakukan delik pidana tersebut keburu ancang-ancang untuk menyempurnakan kejahatannya. Dan proses berlama-lama ini tidak dilakukan sendirian melainkan konspirasi berjamaah.
Kebenaran materil diabaikan, dan mereka berupaya membuat kesimpulan sendiri dengan mengedepankan argumen eksklusif kroni mereka dengan penguasaan berbagai macam dan bentuk media serta penggiringan opini publik seperti contoh klipin dibawah ini pada sebuah koran lokal di Banten yang diduga sudah ’terbeli’ dengan berbagai macam iklan dari pihak Gubernuran Banten.

Biasanya mereka bersembunyi dibawah “menunggu izin presiden” / FORUM PREVILEGIATUM agar tidak tersentuh jeratan hukum.

Nah didalam kasus Atut, Mas Dharma Pongrekun berjasa luar biasa karena saya jadi tahu bahwa didalam kenyataannya SP3 atut adalah abal-abal alias tidak sah! Karena untuk mengeluarkan sebuah SP3 harus melalui kurang lebihnya antara lain:

1) Memiliki Laplabkrim (laporan Laboratorium Kriminal)
2) Bahan dugaan kejahatan yang dianggap asli maupun palsu minimal ada dalam bentuk photo copy didalam pengarsipannya
3) Telah siap kapanpun juga dengan slight dengan overhead projector dalam penjelasan didalam power points

Dari kesemua hal tersebut diatas tidak ada pada hasil kerja Kompol joko Purwadi, SH, MH sang Kanit 5, Kamneg 4, Polda Metro Jaya. Jadi dengan kata lain bahwa SP3 Atut adalah BODONG! Dan kebodongan tersebut dibuat oleh oknum Polri sendiri di Polda Metro Jaya selama ini. Ibarat istilah jeruk makan jeruk begitu…

Saya tak berkendak mengatakan seluruh anggota Polri nakal dan jahat, sama sekali tidak. Karena diantara sekelompok oknum Polri ‘bergetah’ tersebut dua-tiga orang dari mereka merupaka positive deviant alias yang bekerja sangat baik, cepat, dan benar. Salah satunya adalah AKBP Drs. Dharma Pongrekun, MM, MH ini.

Besok tertanggal 27 Desember 2008, seharusnya oleh Mas Dharma dan tim Kanit 5, Kamneg 4 Polda Metro Jaya dilakukan GELAR PERKARA KEDUA atas kasus dugaan ijazah palsu Atut. Namun karena Mas Dharma telah dipecat / dimutasi oleh atasannya di Polda Metro Jaya, maka rencana mulia menjujurkan keadilan ini menjadi turut tertunda. Saya mempunyai firasat sangat kuat, bahwa Mas Dharma dipecat / dimutasi oleh atasannya bukan semata karena kasus Marcella Zalianti, tapi karena masalah Atut dan bukti SP3 yang bodong tersebut!
Karena kita semua mahfum bahwa akan ada yang ‘terbakar jenggot’nya di Polda Metro Jaya karena saya dan orang luar lainnya mengetahui kebenaran ‘telanjang’ dari permainan busuk oknum Polri di Polda Metro Jaya terkait dengan laporan dugaan ijazah aspal Atut

Besar harapan saya anda semua pembaca esei saya ini dapat mendoakan langkah perjuangan saya didalam membingkai politik dengan hukum serta menjujurkan keadilan yang senyatanya sangat berat dan tidak pernah sederhana ini.

Juga doa ikhlas untuk saudara kita Mas Dharma Pongrekun agar mendapatkan tempat mutasi yang baik bagi karir kepolisiannya, teman-teman dekat lebih banyak dan lebih berkualitas yang ‘chemistry’ berjuangnya sama seirama dalam menjalankan fungsi optimal POLRI sebagai pelayan, pengayom, dan pelindung masyarakat Indonesia.
Allahu Akbar, kita belum merdeka!

Saya Selalu Deg-degan Bila Istriku Marissa Haque Sedang Berjuang untuk Rakyat: Ikang Fawzi


Korupsi Birokrasi



Marissa Haque Perkarakan Kapolda Metro Jaya

Selasa, 12 Agustus 2008 08:18 WIB

BANDUNG, SELASA — Mantan anggota DPR RI asal PDI-P, mantan calon Wakil Gubernur Banten yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan bintang iklan, Marissa Haque, melaporkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Adang Firman dan anak buahnya karena pelanggaran disiplin. Melalui saluran telepon kepada kantor berita Antara, Senin (11/8), Marissa mengatakan, laporan bernomor STPL/65/VIII/2008/Yanduan ini dilayangkan karena kinerja kepolisian, dalam hal ini Polda Metro Jaya, memetieskan laporan pidana atas ijazah palsu Gubernur Banten Atut Chosiyah. Pasal yang dijerat pada Kapolda adalah Undang-Undang Polri dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 Pasal 3 huruf b, f, g, Pasal 4 huruf a, b, d, f, h, j, dan Pasal 6 huruf c, j, n, dan p.

"Saya telah melaporkan penggunaan ijazah palsu oleh Atut, penerbitan ijazah palsu oleh Universitas Borobudur, dan pelanggaran pidana oleh seorang oknum polisi yang juga lulusan Universitas Borobudur," ujar Marissa. Namun, tiga kasus tersebut tidak ditindaklanjuti kepolisian sejak dibuatnya laporan Februari 2008. "Kapolda sebagai pimpinan tertinggi seyogianya mengetahui adanya kasus ini berdasarkan laporan anak buahnya, tetapi malah anak buahnya 'ditekan' untuk tidak melanjutkan kasus ini," katanya. Ketika ditanya, apakah pihak kepolisian pernah melakukan penyelidikan atas laporannya, Marissa menjawab, beberapa saksi yang berasal dari pihaknya pernah diperiksa. "Memang benar kasus ini pernah diperiksa hingga ke penyidikan, namun sebagai rakyat saya merasa kasus ini tidak ditindaklanjuti," katanya.

Adanya konspirasi kejahatan birokrasi ini, diungkapkan Marissa, terlihat dari penekanan-penekanan terhadap dirinya. "Saya baru saja didatangi orang Intel Mabes Polri yang menyuruh berhenti dari kasus ini, lho kok bisa ya, memang siapa dia menyuruh saya untuk berhenti menegakkan keadilan," ujarnya. "Bahkan, dua pengacara hukum saya, Jonggi Simorangkir SH dan Ida Rajagukguk SH, diusir karena mempertanyakan kejelasan kasus ijazah palsu ini," tuturnya. Saat ini, Marissa dilaporkan Atut dengan kasus pencemaran nama baik Gubernur Banten tersebut. "Kan aneh, masa subyek yang sama, yaitu ijazah palsu, dilaporkan oleh dua orang," ujarnya.

Menurut Marissa, berdasarkan doktrin hukum, subyek perkara yang sama tidak dapat diperkarakan sebelum adanya kepastian hukum. "Saya melaporkan Atut lebih dulu lalu mengapa sekarang laporan pencemaran nama baik terhadap saya juga ditindaklanjuti," tutur istri penyanyi Ikang Fawzi ini. Namun, Marissa siap jika harus berujung di dalam penjara karena pelaporannya tidak terbukti. "Itu kalau memang laporan Atut bisa berlanjut, tapi secara doktrin hukum jelas tidak akan berlanjut," ujarnya. Laporan pelanggaran disiplin ini tidak hanya dilayangkan pada Kapolda Metro Jaya, tetapi juga kepada Kanit 1 Kompol Kasworo SH MH, dan Kanit 5 Kompol Joko Purwadi SH MH yang menerima laporan pidana kasus ijazah palsu Gubernur Jabar Ratu Atut Chosiyah.

Marissa Haque bersama Zulkieflimansyah bertarung dengan Atut Chosiyah saat Pemilu Gubernur Banten 2006. Atut yang merupakan caretaker Gubernur Banten akhirnya terpilih menjadi Gubernur Banten.

Sumber : Antara

POLRI
http://www.youtube.com/watch?v=EUU0xX7Sp8chttp://www.kompas.com/read/xml/2008/08/12/08184487/marissa.haque.perkarakan.kapolda.metro.jaya

Teman Baikku Ustad Yusuf Mansur dari PKS: Ikang Fawzi




Yusuf Mansur Network: Ikang Fawzi Bertekad Sedekah

Ikang Fawzi Bertekad Sedekah

Wednesday, December 16, 2009 at 11:04pm

Urusan sedekah adalah urusan hati & keikhlasan setiap umat di dunia ini. Ada yang merasa bahwa setiap harta/uang yang dia terima adalah milik sekaligus hak pribadinya & tidak untuk siapa-siapa apalagi untuk dibagi-bagikan. Audzubillahmindzalik.., namun ada banyak juga berpendapat bahwa setiap harta/uang yang diterimanya adalah titipan Allah semata & wajib disedekahkan kepada yang berhak.

Bagi hamba Allah yang merasa bahwa semua harta serta kedudukan adalah titipan, dengan jiwa yang besar & hati yang tulus ikhlas akan mengeluarkan kewajibannya, walaupun apa yang dia cintai dia korbankan, walaupun dalam keadaan tak punya apapun & terbelit kemiskian, akan tetap rela memberikanya demi mendapat Ridlo Allah SWT.Aku masih dalam taraf belajar tentang keimanan apalagi soal sedekah, aku hanya ingin berbagi cerita betapa Keajaiban Sedekah itu benar-benar ADA & Allah sungguh Maha Kaya & Pemurah.Minggu siang, tak seperti biasa aku menyalakan TV, ketemulah salah satu TV Swasta yang menayangkan Acara Keajaiban Sedekah, Tausyiah dibawakan oleh Ust. Yusuf Mansur dengan gaya bahasa sederhana, mudah dipahami, dibumbuhi bahasa gaul ala betawi, mudah dicerna, enak didengar & langsung masuk & mengena direlung hati yang dalam.Kebetulan ada 2 Nara sumber yang dihadirkan dalam Acara tsb. mengupas betapa Keajaiban Sedekah itu telah merubah hidupnya mengalami kesulitan & dengan bersedekah Allah telah menggangkat semua kesulitan yang dialaminya dalam waktu yang "takjub" bahkan Allah melipat gandakan bakhan berlipat-lipat dari sedekah yang dikeluarkan. Sosok Bapak muda, Bpk. Drs. Mulyadi, MM, secara ikhlas & penuh haru menceritakan bahwa saat itu beliau terlilit hutang bermilyar-milyar, bahkan semua harta & rumah yang beliau miliki serta rumah ibunya akan disita oleh pihak bank, belum lagi hutang-hutang & piutang yang macet.


Jum’at sepulang mendengarkan "vonis eksekusi" penentuan tanggal penyitaan rumah dari bank, beliau begitu kalut, mobil BMW nya tersita, beliau praktis naik bus way yang dalam hidupnya belum pernah merasakan naik bus way. Sehingga kalutnya akhirnya beliau memutuskan turun & mampir ke Masjid Al-Azhar untuk berikhtikaf & secara kebetulan saat itu sedang ada Tausyiah dari Ust. Yusuf Mansur mengulas tentang Keajaiban Sedekah. Beliau masih belum percaya ada keajaiban sedekah, tapi beliau penasaran ingin mengikuti tausyiah tsb. Ketika Ust. Yusuf Mansur menghimbau jamaah untuk mensedekahkan apa yang dimiliki jamaah saat hadir di masjid tsb. (apa saja untuk disumbangkan dengan hati ikhlas, Insya Allah, Allah akan mengangkat segala kesulitan kita).Satu-satunya harta yang beliau miliki saat hadir, hanya jam tangan kesayangannya, jam tangan yang beliau impikan untuk dimiliki sejak kecil. Jam Bulgary seharga US$ 300.00 dengan ikhlas & maja terpejam beliau letakkan disurban yang telah disedikan oleh Ust. Yusuf Mansur bagi para jamaah yang hadir untuk menyumbangkan apa saja yang dibawa saat itu. "Kriiinggg..", telpon genggam Pak Mulyadi berdering tak berapa lama setelah menyumbangkan jam tangan idamannya. Beliau masih belum percaya adanya keajaiban sedekah walaupun rekanannya yang menelpon mengabarkan bahwa proposal proyeknya telah disetujui. Beliau masih didalam masjid & masih belum yakin akan keajaiban tsb. Sabtu, Minggu dilaluinya & rekanannya telah mengabarkan bahwa nilai proposal proyeknya seharga 3 Milyar telah disetujui tapi tetap belum yakin. "Hari Eksekusi" pun tiba, Senin. Petugas bank yang beliau tunggu-tunggu ternyata belum datang juga. Dengan hati galau beliau menerima telp petugas bank yang mengabarkan bahwa penyitaan dibatalkan karena petugas bank mendengar bahwa proyek beliau disetujui.

Subhanallah…"Betapa hati saya sungguh terharu, ketika saya ke ATM, & terlihat direkening bank saya telah masuk uang sebesar Rp. 3.000.000.000,-," begitu ucapan Pak Mulyadi dengan suara agak parau terharu bahagia agak berkaca-kaca membagikan sharing Keajaiban Sedekah dihadapan Jamaah di salah satu Masjid Tanah Abang Blok A & juga dihadapan para pemirsa televise siang itu. Subhanallah..Allahu Akbar… Sekian persen dari nilai tsb. telah disumbangkan ke Dewan Masjid Al-Azhar. Saya tertegun, terharu, merinding mendengar sharing beliau yang menurut Pak Ust. Yusuf Mansur, bhw. Beliau adalah Ketua Dewan Masjid DKI (cmiiw), jaditinggal menunggu jebolnya pipa pahala tsb. untuk terus mengalir. Ada banyak saksi hidup yang mengalami kejaiban sedekah tsb., salah satunya adalah artis penyanyi Ikang Fauzi yang kebetulan juga menjadi nara sumbernya. Betapa Bung Ikang yang tadinya merasa bahwa buat apa bersedekah sudah capek-capek mencari uang, itukhan hak saya, saya tabung. Namun setelah mendengar salah satu ceramah ttg. Sedekah beliau mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bung Ikang merasa, walaupun tetap menabung dibank tapi hidupnya tetap tidak berubah tanpa bersedekah. Menabunglah untuk akherat & duniamu melalui sedekah.

By: Purnomo Hadi

Ikang Fawzi & Chandra Darusman: "Citra Bangsaku" (Panggilan Jiwa), 1982

Ikang Fawzi & Chandra Darusman: "Citra Bangsaku" (Panggilan Jiwa), ILUNI (Alumni FISIP-UI dan FE-UI), 1982

Love, Care, and Share dari Marissa Haque untuk Ikang Fawzi Kekasih Abadinya

Love, Care, and Share dari Marissa Haque untuk  Ikang Fawzi Kekasih Abadinya
Cinta, Kasih, Dukungan Penuh Marissa Haque untuk Suami Tercintanya Ikang Fawzi

ikang fawzi, suami marissa haque, lulus MBA dari UGM, indopos, 18 desember 2010

ikang fawzi, suami marissa haque, lulus MBA dari UGM, indopos, 18 desember 2010
ikang fawzi, suami marissa haque, lulus MBA dari UGM, indopos, 18 desember 2010

Ikang Fawzi Alumni FISIP-UI, Show di Jambi

Ikang Fawzi Alumni FISIP-UI, Show di Jambi
1991, Ikang Fawzi Alumni FISIP-UI, Show di Jambi

Ikang Fawzi, Drs, MBA, Manggung di Malam Perpisahan Wisudawan FEB UGM, Jan 2011

Ikang Fawzi, Drs, MBA, Manggung di Malam Perpisahan Wisudawan FEB UGM, Jan 2011
Drs. Ikang Fawzi, MBA, Salah Seorang Wisudawan Terbaik FEB UGM, Januari 2011 di Yogyakarta

Album STAFF Ikang Fawzi yang Pertama dari SMAN 3 Jakarta, bersama Addie MS, Raidy Noor, Rudy Gagola

Album STAFF Ikang Fawzi yang Pertama dari SMAN 3 Jakarta, bersama Addie MS, Raidy Noor, Rudy Gagola
Album STAFF Ikang Fawzi yang Pertama dari SMAN 3 Jakarta, bersama Addie MS, Raidy Noor, Rudy Gagola, dll

Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Sekjen KAGAMA FEB UGM 2011

Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Sekjen KAGAMA FEB UGM 2011
Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Sekjen KAGAMA FEB UGM 2011

Ikang Fawzi, Sehari Sebelum Wisuda MBA UGM Yogyakarta

Ikang Fawzi, Sehari Sebelum Wisuda MBA UGM Yogyakarta
Ikang Fawzi, Sehari Sebelum Wisuda MBA UGM Yogyakarta

Ikang Fawzi, Ditemani Marissa Haque sang Istri sampai Wisuda MBA UGM Yogyakarta

Ikang Fawzi, Ditemani Marissa Haque sang Istri sampai Wisuda MBA UGM Yogyakarta
Ikang Fawzi, Ditemani Marissa Haque sang Istri sampai Wisuda MBA UGM Yogyakarta

Live Concert Ikang Fawzi & Ian Antono

Live Concert Ikang Fawzi & Ian Antono
Sutradara: Marissa Haque Fawzi (School of Film, Ohio University, 2002)

Ikang's Latest Album in 2007

Ikang's Latest Album in 2007
Dua Sisi & Feat with Isabella Fawzi

Pencapaian 'Kecil' Ikang Fawzi, Nilai "A" Bulat, MBA Ikang Fawzi dari UGM, Jan 2011

Pencapaian 'Kecil' Ikang Fawzi, Nilai "A" Bulat, MBA Ikang Fawzi dari UGM, Jan 2011
Wisuda MBA Ikang Fawzi dari UGM, Kado Foto dari Isabella Fawzi, anak Ikang Fawzi, Dear Dad! This is for You!

Drs. H. Ikang Fawzi, MBA, Penyanyi Rock Terkenal Indonesia, Dinobatkan Jadi Duta LIPI 2010-2011

Drs. H. Ikang Fawzi, MBA, Penyanyi Rock Terkenal Indonesia, Dinobatkan Jadi Duta LIPI 2010-2011
marissa Haque Mendampingi Suaminya, Drs. H. Ikang Fawzi, MBA, Penyanyi Rock Terkenal Indonesia, Dinobatkan Jadi Duta LIPI 2010-2011

Friends are Forever (Ikang, Addie, Adjie)

Friends are Forever (Ikang, Addie, Adjie)
Ikang Fawzi, Menteri PU Djoko, Addie MS, Adjie Soetama

Rocker Juga Bisa Jadi Dosen di FISIP-UI

Rocker Juga Bisa Jadi Dosen di FISIP-UI
Ikang Fawzi, Dosen Tamu, FISIP-UI, 26 November 2009

Ikang Fawzi MBA Alumni FEB UGM, Menemani Marissa Haque Istrinya di FH UGM, Feb 2011

Ikang Fawzi MBA Alumni FEB UGM, Menemani Marissa Haque Istrinya di FH UGM, Feb 2011
Ikang Fawzi MBA Alumni FEB UGM, Menemani Marissa Haque Istrinya di FH UGM, Feb 2011

Cinta, Kasih, Dukungan Penuh Marissa Haque untuk Sumi Tercintanya Ikang Fawzi

Cinta, Kasih, Dukungan Penuh Marissa Haque untuk Sumi Tercintanya Ikang Fawzi
Cinta, Kasih, Dukungan Penuh Marissa Haque untuk Sumi Tercintanya Ikang Fawzi

Iklan BKKBN Jawa Timur

Iklan BKKBN Jawa Timur
Ikang Fawzi & Marissa Haque Ikon BKKBN Jatim 2009-2010

Ikang Fawzi, Husband of Marissa Haque with His Music & Film Awards

Ikang Fawzi, Husband of Marissa Haque with His Music & Film Awards
Ikang Fawzi, Husband of Marissa Haque with His Music & Film Awards