RBT dari Grup BIL (Brother in Law) : Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, Gilang Ramadhan

"Yuk Bergabung dengan BIL (Brother in Law) Lovers: dalam Marissa Haque Fawzi"

BIL Lovers (the Brother in Law) dengan Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan

Yuk Bergabung dengan BIL Lovers (the Brother in Law) dengan Ikang Fawzi, Ekki Soekarno, dan Gilang Ramadhan: dalam Bunda Marissa Haque Fawzi

Ikang Fawzi dengan BIL (Brother in Law) Lovers: Infotainment Insert di Trans TV

Ikang Fawzi dengan BIL (Brother in Law) Lovers: Infotainment Insert di Trans TV

Ikang Fawzi dalam Berkarya untuk Bangsa

Ikang Fawzi dalam Berkarya untuk Bangsa (dalam GESANG)

Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Wisuda MBA dari FEB UGM, Yogyakarta, on Obsesi, GLOBAL TV

Kenangan Ikang Fawzi dengan Gito Rollies dan Ian Antono

Kenangan Ikang Fawzi dengan Gito Rollies dan Ian Antono
Kenangan Ikang Fawzi dengan Gito Rollies dan Ian Antono

Dicintai Warga Banten di Bogor

Dicintai Warga Banten di Bogor
Ikang Fawzi di Bogor untuk Gempa Padang, bersama Wong Banten, 2009

BIL (Brother in Laws), Kami Mengawini The Haque Sisters

BIL (Brother in Laws), Kami Mengawini The Haque Sisters
Marissa, Soraya, Shahnaz, Ikang, Ekky, dan Gilang

Sabtu, 30 April 2011

Terimakasih Ya Allah Chikita Fawzi Membanggakan Bangsa (dalam Trans7): Ikang Fawzi & Marissa Haque


1. Susi susanti

Lucia Francisca Susi Susanti (Hanzi: 王蓮香, Pinyin: Wang Lian-xiang, lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Februari 1971; umur 40 tahun) adalah seorang pemain bulu tangkis Indonesia.

Dia menikah dengan Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, ia pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996.

International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation) pada bulan Mei 2004 memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti. Pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan Hall Of Fame yaitu Rudy
Hartono Kurniawan, Dick Sudirman, Christian Hadinata, dan Liem Swie King.

2. Marsha Chikita

Putri indonesia yang menjadi Animator Film Upin-Ipin namanya Marsha Chikita, Putri Ikang Fawzi , kiki panggilan akrab anak ikang fauzi ini saat memulai Karirnya saat ikut program magang di perusahaan di Las’ Copaque Production(rumah produksi yang membuat film animasi Upin-Ipin). Sejak awal 2010, dia diterima di sana . Bahkan, dia merupakan satu-satunya orang Indonesia yang bekerja di perusahaan tersebut. Dia terjun langsung ikut membuat animasi film anak-anak yang banyak digemari di Indonesia itu.

Meski magang, Kiki sudah dibayar RM 500 (ringgit Malaysia) atau Rp 1.400.000 (kurs 1 RM = Rp 2.800) per bulan. Lantaran pekerjaannya dinilai istimewa, Kiki akhirnya diterima sebagai karyawan dengan gaji lebih besar. Namun, mulai September ini, dia harus mengambil cuti untuk menyelesaikan tugas akhir kuliahnya.

3. Michelle Wibowo

BERITA mengenai rencana pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton semakin merajai halaman media.

Mulai dari konsep pernikahan, gaun pengantin yang akan digunakan, hingga tamu undangan yang direncanakan hadir, semua ramai dibahas. Dari rencana pernikahan terakbar tahun ini, muncul sebuah kabar membanggakan.

Michelle Wibowo, seorang koki asal Semarang, baru-baru ini ditunjuk sebagai pembuat kue pengantin untuk pernikahan Pangeran William – Kate. Penunjukkan Michelle sebagai koki pernikahan kerajaan ini dimulai dari keikutsertaannya dalam kompetisi yang diadakan Ideal Home Show di Earls Court London. Dalam kompetisi ini, Michelle keluar sebagai Ideal Home Cake Decorator of the Year.

Dalam kompetisi itu, Michelle menghabiskan lebih dari 80 jam untuk membuat sebuah cake berbentuk wajah Pangeran William dan Kate Middleton. Kue yang diukir dalam bentuk 3 dimensi ini dilapisi selai apricot, 10 kg marzipan dan 10 kg icing sugar. Setelah dilapisi icing sugar, cake ini kemudian diwarnai melalui teknik airbrush agar warnanya lebih terlihat nyata.

4. Anggun C. Sasmi

Anggun Cipta Sasmi (lahir di Jakarta, 29 April 1974; umur 36 tahun) adalah penyanyi asal Indonesia yang saat ini telah memiliki kewarganegaraan Perancis. Ia merupakan putri dari Darto Singo, seorang seniman Indonesia dan Dien Herdina, seorang perempuan yang masih kerabat Keraton Yogyakarta. Mengawali kariernya dengan tampil di panggung Ancol di usia 7 tahun, Anggun kemudian merekam album anak-anak 2 tahun kemudian. Di bawah bimbingan Ian Antono, Anggun memulai debutnya di Indonesia di tahun 1986 melalui album Dunia Aku Punya. Pada usianya yang masih sangat muda Anggun telah berhasil menggapai puncak popularitasnya sebagai penyanyi rock di Indonesia dengan diraihnya penghargaan "Artis Indonesia Terpopuler 1990-1991". Pada tahun 1994, Anggun memutuskan untuk meninggalkan Indonesia dan mewujudkan impiannya menjadi artis bertaraf internasional. Dengan bantuan Erick Benzi, seorang komposer besar Perancis, pada tahun 1997, Anggun berhasil merilis album internasional pertamanya, Snow on the Sahara, di lebih dari 33 negara di seluruh dunia.

Saat ini Anggun bermukim di Perancis dan Kanada untuk melanjutkan karier internasionalnya. Sejak tahun 1997, album-album Anggun direkam dalam dua bahasa, Inggris dan Perancis. Dengan 4 album internasionalnya, Anggun tercatat sebagai salah satu penyanyi Asia paling sukses di luar Asia.

5. Griselda Sastrawinata

Griselda Sastrawinata adalah seorang animator asal indonesia yang bekerja sebagai visual development artist (tim pengembangan animasi) di rumah produksi Dreamworks yang menghasilkan film2 animasi terkenal Shrek 4 dan film animasi lainnya seperti madagascar,Kung Fu Panda & Bee movie.

6. Cristhine Hakim

Herlina Christine Natalia Hakim (lahir di Kuala Tungkal, Jambi, 25 Desember 1956; umur 54 tahun) atau lebih dikenal dengan nama Christine Hakim adalah salah satu aktris senior dan terkemuka di Indonesia.

Christine Hakim telah meraih beberapa penghargaan untuk beberapa filmnya yaitu:
1. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik, dalam film Cinta Pertama (1977)
2. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Sesuatu Yang Indah (1979)
3. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Pengemis dan Tukang Becak (1978)
4. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Kerikil-Kerikil Tajam (1985)
5. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Di Balik Kelambu (1982)
6. Piala Citra sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Tjoet Nja' Dhien (1988)
7. Best Actrees pada Asia Pasific International Film Festival

7. Srimulyani

Sri Mulyani Indrawati (lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26 Agustus 1962; umur 48 tahun) adalah wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Jabatan ini diembannya mulai 1 Juni 2010. Sebelumnya, dia menjabat Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu. Begitu, dia berkantor di Kantor Bank Dunia, dia praktis meninggalkan jabatannya sebagai menteri keuangan. Sebelum menjabat menteri keuangan, dia menjabat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani dipindahkan menjadi Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.

Senin, 18 April 2011

Ancaman UU ITE, KUHP, KUHAP, dan Kesadaran Media Cyber Indonesia: Marissa Haque Fawzi



Terimakasih Banyak Mbak Rere, Mbak Desna, dan Mas Andreas
dari Kapanlagi.com

Memang benar tak perduli jenis bisnisnya seperti apa, namun dampak seperti apa bagi mereka yang melanggar hukum akan sama dirasakan bagi yang terkena. Terutama terhadap kejahatan ITE ditambah dengan delik pidana dari KUHP dan KUHAP, sanksi yang dikenakan sungguh tak enak! Manajemen kapanlagi.com menerima ‘uluran tangan’perdamaianku, dan kedepannya justru saya ingin bergandengan tangan menuju tim yang berkembang menciptakan karya nyata seperti masa-masa produktifku saat menjadi Managing Director PT. Rana Artha Mulia Films. Tuntutanku terhadap kapanlagi.com telah kucabut, subhanallah lancar adanya karena terdapatnya keinginan kuat dari kedua belah pihak untuk berdamai.

Namun dari tiga entitas yang kutuntut hanyalah kapanlagi.com yang menyambut sangat terbuka alias manis dan menyenangkan hati uluran perdamaianku. Yang terbuka namun dengan setengah hati adalah kompasiana.com yang dipimpin oleh Kang Pepih Nugraha. Saat kutelpon, beliau memang selalu ramah dan hangat khas Wargi Urang alias Orang Sunda sehingga saya tidak faham yang bersangkutan sedang betulan ramah atau ‘terpaksa’ ramah karena harus berdiplomasi terhadap umpan balik berupa kritikan atas kebijakannya membiarkan pencemaran nama baik serta perbuatan tidak menyenangkan yang menyudutkan pribadi saya dan suami atas nama beberapa orang yang saya masukkan kedalam sub-tuntutan terhadap manajemen kompasiana.com. Bahkan sayapun tidak sepenuhnya faham saat Kang Pepih Nugraha mengatakan ke saya: “ …ya jangan semuanya dihapus dong.” Ups! Sumpah saya ndak faham Kang Pepih… Mohon dengan segala kerendahan hati saat Kamis siang atau sore setelah saya dariPolda Metro Jaya menemui Bu AKP Tesa Theresia dan Pak AKBP Reinhard Silitonga saya diberi waktu untuk mendatangi kantor Kang Pepih di Kompas daerah Pal Merah, Jakarta Pusat untuk penjelasan lebih lanjut. Karena Kang Pepih sudah dua kali resmi mendapatkan panggilan tertulis untuk dilidik oleh Polda Metro Jaya atas laporanku namun tidak diindahkan. Saya hanya kasihan terhadap Kang Pepih, kalau panggilan ketiga tetap tidak dihiraukan maka atasan Kang Pepih akan mendapatkan tembusannya untuk minggu depannya akan dijemput paksa oleh tim Lidik Polda Metro Jaya. Saya tidak main-main dalam masalah ini…namun saya coba pendekatan personal sekali lagi dalam minggu ini dengan harapan ada perubahan sikap dari manajemen puncak kompasiana.com. Saya hanya ingin melindungi serta mempertahankan nama baik keluarga saya secara keseluruhan, tak ingin mencari musuh, apalagi dengan salah satu putra terbaik Kompas yang selama ini telah berhasil membesarkan kompasiana.com. Karena sekali lagi kami sekeluarga berprinsip bahwa satu musuh terlalu banyak serta seribu teman terlalu sedikit!

Yang terparah adalah manajemen inilah.com. Saya pikir mereka akan mendapat sanksi terberat, karena selain tidak mengindahkan panggilan dari Polda Metro Jaya, mereka 'menantang' Polisi dengan mengatakan bahwa “…memangnya para perwira Polisi itu nggak ada kerjaan apa ngurusin beritanya Marissa Haque dan Ikang Fawzi?!” Saya telah meneruskan apa yang dikatakan oleh oknum pimpinan tertinggi manajemen inilah.com apa adanya. Biarlah kalau begitu hukum yang akan berbicara kepada mereka. Saya telah menyatakan keberatan saya terhadap apa yangselama ini mereka lakukan kepada keluarga kami. Memang sih… menurut Damay salah seorang waratawati yunior di Tangsel, Banten, mereka adalah teman-teman Damay saat menjadi wartawati LAMER atau Lampu Merah—wartawan gossip dengan prinsip bad news is a good news! Sebagian dari mereka bekerja untuk publikasi Pemda di Propinsi Banten, sehingga saya menjadi agak curiga…jangan-jangan memang berita minor tersebut adalah “pesanan” dari seseorang yang punya kepentingan politik di Banten dan akan bertarung untuk kembali jadi pemenang kedepannya? Bukankah secara terbuka telah saya katakana sudah muak dengan Banten, dan ingin melihat anak-cucu Banten asli berjuang untuk tanah kelahiran mereka? Well…saya hanya anak-menantu wong Banten, tidak lebih…perjuangan saya adalah bagaimana mampu turut mengggiring keluargaku kedalam suasana harmoni dan damai serta dipenuhi dengan nur Illahiah. Mengajak mereka semua—termasuk yang dekat di hati—belajar sabar dalam menebar kebaikan serta mengabil nilai positif dari setiap kejadian dalam hidup ini.

Allahu Akbar!

Selasa, 12 April 2011

Marissa Haque Fawzi: Sebuah Karya Buku Musik untuk Ayah Ikang Tercinta




Subhanallaaaaah... tak henti kubersujud pada-Mu Ya Allaaaah... Kau berikan seorang suami yang cerdas, baik hati, berbakat, bisa menyanyi, bisa mencipta lagu, bisa berbisnis, dan bersedia membuktikan rasa cintanya melalui hal yang paling kubanggakan...yaitu...back to school. Kembali ke kampus dan mendapatkan MBA dengan nilai "A" bulat untuk ujian thesisnya.

Bila saat lulus S1 dari FISIP UI dulu suamiku meniatkan untuk membahagiakan Ibunda tercintanya, maka kini dengan selesainya S2 nya di bidang sama Business Administration dari FEB UGM adalah total untuk membahagiakanku.

Effort Ikang Fawzi suamiku sungguh luar biasa! Di tengah kesibukannya yang ekstra tinggi, My Love--panggilan cintaku untuknya-- masih membaca dan membuat paper-work sampai subuh. Lalu ba'da adzan subuh suamiku pasti membangunkanku untuk sholat dan do'a bersama. Insya Allah Doktor suamiku kelak akan diperuntukkan bagi kedua putri kami buah cinta yang sudah semakin dewasa dan berkembang sesuai bakat serta minat mereka masing-masing, Bella dan Kiki.



Sebagai 'berbalas pantun-ku' sekarang ini sebuah buku sudah siap diterbitkan, karya tulisanku atas seluruh proses kreatif suamiku dalam koridor musik dan syair lagu-lagunya. Teknik, metodologi serta approach atas langkah strategik (marketing) apa yang dipakainya selama ini, dan mengapa. Insya Allah karya semi akademik ini dapat menjadi pegangan para mahasiswa S1 dan S2 yang hendak mempelajari ilmu Strategik Manajemen dan Marketing.

Insya Allah... Ayah Ikang... j'et aime...

Minggu, 10 April 2011

Setuju Musik Masuk ke Dalam Kurikulum: Ikang Fawzi & Marissa Haque


ikang-fawzi-dalam-bil
Jum'at, 04 Maret 2011 17:15 wib



Sumber: http://kampus.okezone.com/read/2011/03/04/373/431483/indonesia-butuh-kurikulum-musik

SURABAYA- Kondisi pelajaran musik di sekolah dasar hingga menengah atas kian memprihatinkan. Bahkan pola-pola pembelajaran terkesan monoton sehingga siswa tidak memahami musik secara pasti. Pelajaran musik di Indonesia hanya sebatas teori saja.

Hal itu disampaikan Ketua Music Teacher Association of Indonesia (MTAoI) Ivon Maria Pek Pien. "Pelajaran musik di Indonesia sangat jauh tertinggal dibanding luar negeri. Oleh karena itu, melalui MTAoI ini akan diperjuangkan agar terwujudnya kurikulum musik skala nasional," kata Ivon di sela-sela acara Open Piano Competition The 11th Galaxy International di Hotel JW Marriot, Jalan Embong Malang, Surabaya, Jum'at (4/3/2011).

Dia menambahkan, di Indonesia, sekolah musik selalu dicampurkan dengan sekolah umum. Beberapa siswa selalu dibebani dengan pelajaran musik yang hanya teori saja. MTAoI berencana menggulirkan kurikulum bagi perkembangan musik di Indonesia, yakni bagaimana menanamkan musik secara benar sejak dini. Kemudian, ketika siswa beranjak dewasa dapat menerapkan musik tanpa harus les privat lagi.

Ivon mengkritik, Indonesia tidak memiliki konservatorium, sebuah wadah untuk mencari bakat-bakat musisi. Di luar negeri, seperti di New York dan Eropa, konservatorium ini sudah melembaga. "Kabarnya sih akan ada pembangunan konservatorium di Indonesia. Sayangnya yang mendanai bukan pemerintah Indonesia, melainkan pemerintah Belanda bekerja sama dengan kampus Widya Mandala Surabaya," ungkapnya. (rfa)(rhs)

Ikang Fawzi & Chandra Darusman: "Citra Bangsaku" (Panggilan Jiwa), 1982

Ikang Fawzi & Chandra Darusman: "Citra Bangsaku" (Panggilan Jiwa), ILUNI (Alumni FISIP-UI dan FE-UI), 1982

Love, Care, and Share dari Marissa Haque untuk Ikang Fawzi Kekasih Abadinya

Love, Care, and Share dari Marissa Haque untuk  Ikang Fawzi Kekasih Abadinya
Cinta, Kasih, Dukungan Penuh Marissa Haque untuk Suami Tercintanya Ikang Fawzi

ikang fawzi, suami marissa haque, lulus MBA dari UGM, indopos, 18 desember 2010

ikang fawzi, suami marissa haque, lulus MBA dari UGM, indopos, 18 desember 2010
ikang fawzi, suami marissa haque, lulus MBA dari UGM, indopos, 18 desember 2010

Ikang Fawzi Alumni FISIP-UI, Show di Jambi

Ikang Fawzi Alumni FISIP-UI, Show di Jambi
1991, Ikang Fawzi Alumni FISIP-UI, Show di Jambi

Ikang Fawzi, Drs, MBA, Manggung di Malam Perpisahan Wisudawan FEB UGM, Jan 2011

Ikang Fawzi, Drs, MBA, Manggung di Malam Perpisahan Wisudawan FEB UGM, Jan 2011
Drs. Ikang Fawzi, MBA, Salah Seorang Wisudawan Terbaik FEB UGM, Januari 2011 di Yogyakarta

Album STAFF Ikang Fawzi yang Pertama dari SMAN 3 Jakarta, bersama Addie MS, Raidy Noor, Rudy Gagola

Album STAFF Ikang Fawzi yang Pertama dari SMAN 3 Jakarta, bersama Addie MS, Raidy Noor, Rudy Gagola
Album STAFF Ikang Fawzi yang Pertama dari SMAN 3 Jakarta, bersama Addie MS, Raidy Noor, Rudy Gagola, dll

Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Sekjen KAGAMA FEB UGM 2011

Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Sekjen KAGAMA FEB UGM 2011
Ikang Fawzi Suami Marissa Haque, Sekjen KAGAMA FEB UGM 2011

Ikang Fawzi, Sehari Sebelum Wisuda MBA UGM Yogyakarta

Ikang Fawzi, Sehari Sebelum Wisuda MBA UGM Yogyakarta
Ikang Fawzi, Sehari Sebelum Wisuda MBA UGM Yogyakarta

Ikang Fawzi, Ditemani Marissa Haque sang Istri sampai Wisuda MBA UGM Yogyakarta

Ikang Fawzi, Ditemani Marissa Haque sang Istri sampai Wisuda MBA UGM Yogyakarta
Ikang Fawzi, Ditemani Marissa Haque sang Istri sampai Wisuda MBA UGM Yogyakarta

Live Concert Ikang Fawzi & Ian Antono

Live Concert Ikang Fawzi & Ian Antono
Sutradara: Marissa Haque Fawzi (School of Film, Ohio University, 2002)

Ikang's Latest Album in 2007

Ikang's Latest Album in 2007
Dua Sisi & Feat with Isabella Fawzi

Pencapaian 'Kecil' Ikang Fawzi, Nilai "A" Bulat, MBA Ikang Fawzi dari UGM, Jan 2011

Pencapaian 'Kecil' Ikang Fawzi, Nilai "A" Bulat, MBA Ikang Fawzi dari UGM, Jan 2011
Wisuda MBA Ikang Fawzi dari UGM, Kado Foto dari Isabella Fawzi, anak Ikang Fawzi, Dear Dad! This is for You!

Drs. H. Ikang Fawzi, MBA, Penyanyi Rock Terkenal Indonesia, Dinobatkan Jadi Duta LIPI 2010-2011

Drs. H. Ikang Fawzi, MBA, Penyanyi Rock Terkenal Indonesia, Dinobatkan Jadi Duta LIPI 2010-2011
marissa Haque Mendampingi Suaminya, Drs. H. Ikang Fawzi, MBA, Penyanyi Rock Terkenal Indonesia, Dinobatkan Jadi Duta LIPI 2010-2011

Friends are Forever (Ikang, Addie, Adjie)

Friends are Forever (Ikang, Addie, Adjie)
Ikang Fawzi, Menteri PU Djoko, Addie MS, Adjie Soetama

Rocker Juga Bisa Jadi Dosen di FISIP-UI

Rocker Juga Bisa Jadi Dosen di FISIP-UI
Ikang Fawzi, Dosen Tamu, FISIP-UI, 26 November 2009

Ikang Fawzi MBA Alumni FEB UGM, Menemani Marissa Haque Istrinya di FH UGM, Feb 2011

Ikang Fawzi MBA Alumni FEB UGM, Menemani Marissa Haque Istrinya di FH UGM, Feb 2011
Ikang Fawzi MBA Alumni FEB UGM, Menemani Marissa Haque Istrinya di FH UGM, Feb 2011

Cinta, Kasih, Dukungan Penuh Marissa Haque untuk Sumi Tercintanya Ikang Fawzi

Cinta, Kasih, Dukungan Penuh Marissa Haque untuk Sumi Tercintanya Ikang Fawzi
Cinta, Kasih, Dukungan Penuh Marissa Haque untuk Sumi Tercintanya Ikang Fawzi

Iklan BKKBN Jawa Timur

Iklan BKKBN Jawa Timur
Ikang Fawzi & Marissa Haque Ikon BKKBN Jatim 2009-2010

Ikang Fawzi, Husband of Marissa Haque with His Music & Film Awards

Ikang Fawzi, Husband of Marissa Haque with His Music & Film Awards
Ikang Fawzi, Husband of Marissa Haque with His Music & Film Awards